Kamis, 13 Maret 2014

Amber Chia Ajar Kanak Kanak Jadi Model


Amber Chia Ajar Kanak Kanak Jadi Model
Amber Chia Ajar Kanak-Kanak Jadi Model - KUALA LUMPUR : Peranan supermodel negara, Amber Chia nampaknya bukan sahaja di laluan runway, tetapi kini dia memikul tanggungjawab besar untuk melahirkan bakal peragawan dan peragawati terbaik masa depan.
Baru-baru ini, bertempat di cawangan Amber Chia Academy di Pulau Pinang, model terkenal itu telah mengajar cara catwalk yang betul kepada kanak-kanak berusia 3 hingga 10 tahun.
Menurut Amber Chia, ianya merupakan salah satu program baru yang disediakan oleh akademi miliknya dan sejak diperkenalkan seramai 70 orang kanak-kanak telah berminat mengambil bahagian dalam Modeling Kids.
“Satu pengalaman cukup menyeronokan buat saya, kerana berpeluang mengajar kanak-kanak cara catwalk dengan baik.
“Bukan kerja yang mudah kerana kanak-kanak sememangnya tidak mahu dipaksa atau diperintah. Jadi saya menggunakan pendekatan tersendiri dengan memastikan mereka ceria bersama beberapa permainan yang sediakan sebelum meminta mereka catwalk.
“Syukur juga kerana semakin ramai ibu bapa sekarang yang agak terbuka untuk menghantar anak-anak mereka menyertai program ini. Tentunya sesuatu yang baik untuk masa depan dunia fesyen kita,” katanya ketika dihubungi portal murai.com.my.
Kata Amber Chia, program berkenaan memerlukan setiap kanak-kanak menyertai beberapa peringkat aktiviti yang disediakan dalam masa 3 bulan seperti catwalk secara solo dan juga berkumpulan, sesi fotografi, sesi videografi , solekan serta beberapa aktiviti berkaitan dunia peragaan.
Lebih menarik menurut Amber Chia, apabila ibu bapa didedahkan dengan cara solekan yang betul khusus untuk kanak supaya tidak lagi berlaku kesilapan dalam memilih warna gincu bibir atau pembayang mata buat mereka.
Tambahnya, dalam tempoh 3 bulan sebanyak 12 kelas disediakan oleh akademi berkenaan. Di mana memerlukan komitmen selama 2 jam bagi setiap kelas yang dihadiri kanak-kanak tersebut.
“Ibu bapa hanya dibenarkan hadir di awal sesi pembelajaran sahaja bagi memastikan mereka faham dengan aktiviti yang kami sediakan di sini dan seteruskan pihak akademi akan mengambil alih sepenuhnya peranan supaya kanak-kanak ini lebih berdikari.
“Apa yang menarik, ramai kanak-kanak yang cepat menerima aktiviti yang kami ajari dan kami sangat berbesar hati kerana tahun lalu kami telah berjaya melahirkan seorang model kanak-kanak , di mana dia kini menerima banyak tawaran iklan.
“Harapan saya, agar program ini akan terus berkembang dan saya akan dapat melahirkan model terbaik kerana merekalah masa depan saya,” katanya ceria.
Modeling Kids memberi peluang kepada kanak-kanak yang bercita-cita ingin menjadi peragawati atau peragawan dan berpeluang belajar bersama supermodel Amber Chia.
Untuk mendaftar dan mendapatkan keterangan lanjut sila layari 

Rabu, 12 Maret 2014

Pasar jodoh

6 Nov 2013

 Shanghai punya pasar jodoh buat para jomblo
Iklan jodoh di Taman Rakyat Shanghai. dailymail.co.uk
 
Merdeka.com - Melihat anak-anak mereka hidup mapan dan memulai sebuah keluarga sendiri adalah keinginan setiap orangtua di seluruh dunia. Namun, meski kebanyakan orang tahu para orangtua hanya bisa mengomeli anak-anak mereka, tapi para ibu dan ayah di Kota Shanghai, China, memiliki pendekatan terbilang unik agar anak mereka dapat menemukan pasangannya.

Para orangtua dan keluarga di Shanghai yang masih memiliki putra atau putri belum menikah telah menggunakan sistem perjodohan dengan cara mereka sendiri berusaha menemukan pasangan yang cocok bagi anak mereka di pasar jodoh, yang biasa digelar di Taman Rakyat di Shanghai, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Rabu (6/11).

Meski jumlah kaum pria jauh lebih banyak dari perempuan di seantero Negeri Tirai Bambu itu, namun keadaan di Shanghai justru sebaliknya.
Makcomblang profesional biasanya meminta bayaran hingga jutaan rupiah kepada para orangtua sudah putus asa dalam upayanya untuk menemukan seseorang ingin melamar putri mereka yang belum menikah.
Saban Sabtu dan Minggu sore, sekumpulan orangtua menuju Taman Rakyat untuk membaca dengan teliti ratusan iklan jodoh yang ditinggalkan begitu saja di sana.

Song Li, yang mendirikan sebuah layanan kencan online, mengatakan kepada CNN bahwa, tidak seperti kebanyakan warga China lainnya, ada hampir tiga kali lebih banyak perempuan yang mencari suami atau pacar di Shanghai.
Oleh karena itu, dia mengenakan biaya sekitar Rp 5,5 juta atau lebih bagi perempuan ingin bergabung dengan layanannya. Tetapi kaum pria dapat bergabung secara gratis. "Ada kekurangan kaum lelaki memiliki keunggulan," kata dia.

Sebagian orangtua di taman itu bahkan mengakui anak-anak mereka sebetulnya tidak tahu kalau mereka telah diiklankan di Pojok Kencan.
Pasar jodoh itu, yang dibangun pada 2004, memiliki sebuah area khusus di Taman Rakyat bagi para orangtua dari anak-anak mereka yang tinggal di luar negeri.
Seorang ibu tidak disebutkan namanya mengatakan dia pergi ke pasar jodoh itu untuk mencari pasangan bagi putrinya sudah berusia 36 tahun yang kini tinggal di Kota Toronto, Kanada.

Dia mengatakan kepada CNN dirinya ingin menemukan seorang yang toleran, berpikiran terbuka, dan memiliki pekerjaan yang stabil untuk putrinya itu.
"Saya tidak bisa memberitahu nama saya kepada Anda karena putri saya tidak tahu saya melakukan ini, dan saya tidak ingin dia mengetahuinya," ujad dia.
Untuk menempatakn iklan kecil yang tergantung di tali Taman Rakyat membutuhkan biaya sekitar Rp 36 ribu dan akan diperlihatkan selama lima bulan.

Sementara itu, jika ada orang yang ingin mengetahui nomor telepon seseorang yang ada di iklan itu, maka orang itu harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp 183 ribu.
Profil yang diisi di kertas itu terdiri dari beberapa data, seperti tinggi badan, gaji, usia, pekerjaan, pendidikan, kota asal, dan kadang-kadang lebih detail tentang nilai-nilai keluarga dan kepribadian mereka.
Sekarang, ada lebih dari 20 juta pria di bawah umur 30 tahun daripada wanita dengan usia yang sama, dan ketidakseimbangan gender ini terus meluas.

Selasa, 11 Maret 2014

Nuansa Nostalgia di Pantai Tasikharjo Tuban



Serasa bernostalgia adalah nuansa yang terasa ketika berkunjung ke Pantai Tasikharjo yang berada di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Pasalnya, Kawasan pantai ini pada era tahun 1980 an merupakan tempat Wisata  primadona di Tuban yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan karena keindahan panoramanya. 

Click : Nikmatnya Oleh-oleh Khas Tuban
  
Click :  Jenazah Utuh Dimakamkan 35 Tahun Di Tuban

Namun sejak beberapa tahun kemudian wisata Pantai ini rusak dan terlantar.
Saat ini tak ada lagi jejak-jejak Bangunanapapun yang meninggalkan kenangan tentang  Kejayaan Pantai Tasikharjo itu di masa lalu. Yang tersisa dan tetap abadi adalah pesona keindahan pantai dengan  pasir putihnya  dan tebaran sampah yang terbawa gelombang air laut.
Namun sayangnya, bila dulu di Pantai Tasikharjo  ini banyak dijumpai   berbagai jenis  keong atau kelomang  yang  Hilir Mudik  atau berganti  ‘ rumah  ‘ nya .
Tetapi sejak  belasan tahun terakhir ini  keong atau kelomang itu sudah tak lagi bisa dijumpai yang menunjukkan  indikasi tentang  rusaknya ekosistem Alam disana.


Untunglah ada oase yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Tuban karena bila dulu disana hanya terdapat beberapa batang pohon  cemara saja, saat ini justru terdapat deretan Tanaman pohon cemara yang membentang kawasan pantai.

Ada rasa  Syukur  yang membuncah dalam benak  saat  memandang dan berada di  Hutan pohon cemara itu.

Melangkahkan kaki dengan melintasi hutan cemara itu  memberi pengalaman dan kenangan tersendiri yang indah.   


Suara gemerisik ranting-ranting Pohon nya  berpadu lembut denngan hembusan angin laksana orchestra dan simfoni Alam.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------



BreakSession :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan LangsungKLIK Linkdi bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :

OLeh-oleh Khas Tuban 
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban 


Legenda Batu Gajah Di Tanah Tuban
Meraup Kesegaran Alami Di Pemadian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban 
 
Rumah Kucing Di Lamongan 
Pesona Kuda Jingkrak di Tuban
Rumah Sakit Hantu Di Lamongan 
Foto Gus Dur di Kelenteng Boen Bio


Ikon Ala Nazi di Kelenteng Kwan Sing Bio
Camilan Ampo Yang Terbuat dari Tanah
Menguji Adrenalin di Watu Ondo
Rambu Ala Slankers Di Bojonegoro
Buah Kepel Sebagai Deodoran Alami
Nikmat dan Segarnya Es Dawet Siwalan
Indahnya Alun-alun Tuban di Malam Hari
Pesona Kesegaran Air Terjun Sri Getuk
Ribuan Ikan dan Kelelawar di Gua Ngerong
Gemerlap Istana Dalam Gua 
 
Museum Anak Kolong Tangga
Jangkar Bermata Empat Di Museum Kambang Putih
Pesona Keindahan Candi Prambanan
Pondok Pesantren Dalam Gua Yang Fenomenal
Minuman Legen Yang Nikmat dan Segar
Jejak Majapahit di Candi Jabung  
=================================================================


Selain keindahan   hutan cemaranya, di Pantai Tasikharjo  yang  untuk memasukinya tidak dikenakan tiket ini   pengunjung bisa menikmati keindahan panorama fajar dan senja di pantai . Semburat warna jingga dengan siluet  bayangan hitam yang menghiasinya sangat menawan bagai  Lukisan  yang bergerak .

Belum  lagi dengan adanya aktifitas nelayan setempat yang mencari  nener ( bibit ikan bandeng ) dengan menggunakan Jala berbentuk  ‘ serok ‘ .

Yang menarik dan belum berubah adalah adanya deretan pohon Pandan Laut di tepi pantai yang  sosok dan bentuk pohonnya cukup  unik dan eksotis.

 

Dengan naungan deretan pohon  pandan laut  dan bangku-bangku dibawahnya itu digunakan sebagai  gazebo  sederhana   untuk bersantai dan beristirahat.
Tak jauh di sebelah timur Pantai Tasikharjo terdapat bangunan Terminal Baru Tuban  yang cukup megah yang berdampingan dengan tempat wisata Pantai Tuban yang untuk memasukinya dikenakan tiket Rp 2000 per  orang.

Ada ironi tentang Terminal Baru Tuban itu. Walau arealnya luas dengan bangunan dan fasilitas yang mentereng melebihi terminal-terminal daerah lainnya, namun kondisi terminal itu cukup sepi.

Sepinya Terminal Baru Tuban yang dibangun dengan dana sangat besar karena harus dengan mereklamasi kawasan pantai itu sebenarnya sudah bisa diprediksi sejak awal pembangunannya.

 Hal ini karena lokasinya yang berada jauh dari pusat kota Tuban. Selain itu juga karena Tuban hanya menjadi lintasan angkutan bis antar kota antar provinsi jurusan Semarang  - Surabaya atau sebaliknya saja.


 Bagi penumpang dari kota Tuban yang mau menggunakan  bis menuju ke Surabaya tentu akan menunggu dan naik bis yang melintasi kawasan kota saja tanpa harus susah-susah ke Terminal Baru Tuban ini.
  
Terlepas dari ironi Terminal Baru Tuban itu, yang jelas ketika fajar sosok bangunan Terminal Baru Tuban yang berarsitektur klasik itu menjadi  ornament  siluet  yang  indah.



 










Senin, 10 Maret 2014

Klasik Mujahideen Ketika Perang Soviet Afghans 18 Gambar

Warriors!

Askar Mujahadeen ialah antara askar paling bad ass dan tak kenal takut di dalam sejarah dunia. Mereka lebih suka memilih syahid dari menyerah kalah. Keazaman mereka tidak dapat ditandingi askar professional Soviet ataupun Amerika yang cuba mengalahkan mereka tetapi sehingga kini gagal. Apakah yang menyebabkan mereka menjadi antara askar paling bad ass dalam peradaban dunia? Pertama sekali mereka sudah berperang selama bergenerasi. Mereka menentangAlexander The Great , Empayar British dan Soviet di milennium yang lalu. Mereka sudah biasa dengan terrain dan udar nipis pergunungan. Mereka mempunyai skill yang tinggi untuk sebuah tentera yang tidak mempunyai senjata yang canggih. Dikalangan askar Russia mereka dikenali sebagai The Ghost kerana mereka boleh masuk kedalam kem mereka dan mengelar leher sentri yang sedang tidur tanda disedari rakan askar yang lain. Terdapat cerita keganasan mereka juga.

Sebagai contoh antara cara mereka membalas dendam terhadap serangan Soviet ialah membelah kulit dari perut hingga ke leher. Kulit ini dikupil ke atas dan diikat di atas kepala. Ini balasa kepada tindakan menyerang kampung dan merogol saudara wanita yang dilakukan askar Soviet. Askar USA yang hi tech pada awalnya menganggap Taliban ialah askar yang dengan mudah boleh ditapau. Mereka silap dan special ops USA kini menyedari golongan askar berpakaian compang camping ini lebih fit dan tactically adept dari yang mereka sangkakan. Tiada operasi ketenteraan mereka dilakukan tanpa mempunyai bantuan dari udara dalam bentuk Apache, Drone ataupun pesawat pengebom. Just in case situasi menjadi fakap mereka ada chance untuk membalas serangan tentera mujahid ini. Siapa kata peperangan itu adil? Mereka mula menghormati the warrior spirit askar Afghanistan yang tak kenal erti mengalah dan berani mati.

Respect!








Sumber - BlogSerius

Minggu, 09 Maret 2014

Manusia yang Menghasilkan Api Ada di Dunia Nyata


Hal ini dapat tercapai dengan melakukan percepatan partikel untuk meningkatkan suhu hingga mencapai tingkat panas yang ekstrem dan sanggup memancarkan bunga api sehingga sanggup mengeluarkan api.Sebagian besar orang dengan karunia ini mempunyai kemampuan untuk meningkatkan suhu pribadi mereka untuk menghangatkan tubuh, bahkan dalam kondisi paling dingin.
Dalam beberapa tradisi pyrokinetic (orang yang dapat menggunakan pyrokinesis) dapat membuat api, tetapi secara "teknis" pyrokinetic hanya dapat memanipulasi api, meskipun mereka dapat membakar bahan mudah terbakar, membuat api setelahnya. Kemampuan untuk membuat api dari udara tipis, tanpa bahan mudah terbakar, disebut "pyrogenesis."

Pyrokinesis berada di bawah payung telekinesis (atau, kadang-kadang, psikokinesis)dimana seorang praktisi menggunakan pikirannya untuk mempengaruhi dunia fisik di sekitar mereka. Secara tradisional seorang pyrokinetic dapat menyalakan api ketika kondisi sesuai dengan pasokan yang cukup untuk menciptakan api, yaitu bahan bakar, oksigen dan panas, kemudian memanipulasi intensitas api dan arah di mana bahan-bahan itu berada. Jadi pyrokinetic dapat mengobarkan setumpuk surat kabar dan tidak membakar tirai di dekatnya , atau menyebabkan api menyebar dengan cepat melalui daerah tertentu pada kecepatan yang tidak wajar.
Walaupun tidak ada eksperimen empiris yang telah terbukti sesuai dengan yang ditampilkan oleh tradisi pyrokinesis populer , kemampuan untuk mengtinjauankan panas telah ditunjukkan oleh praktisi seni bela diri tertentu.

Seniman bela diri ini, dengan memanipulasi energi "chi", mereka dapat memancarkan panas dari tangan mereka atau bagian lain dari tubuh mereka. Beberapa berpendapat bahwa kemampuan ini tidak "benar" melainkan hanya pyrokinesis berbentuk bio feedback dan sekedar kontrol, meningkatkan dan peningkatan kemampuan alami tubuh untuk mengtinjauankan panas, sementara yang lain mengatakan bahwa itu adalah kemampuan manipulasi pikiran dunia materi dan dengan demikian memenuhi syarat sebagai (telekinesis).Banyak yang memiliki kemampuan ini bekerja dengan energi negatif yang cenderung lebih hangat kemudian berubah bentuk ke energi positif.Pemilik kemampuan ini cenderung penuh energi negatif dan dengan demikian sangat panas bila disentuh, atau dalam kekurangan energi negatif sehingga menjadikannya cukup beku untuk disentuh.

Fenomena yang dialami para penderita pyrokinetics, berbeda dengan yang disebut penghangusan tubuh secara spontan atau Spontaneous human combustion (SHC). SHC sering berakibat fatal, karena panas yang terjadi mampu mengubah tubuh menjadi setumpuk abu hanya dalam beberapa menit. Bisa dibayangkan seberapa kuat panasnya, bila dibandingkan dengan pembakaran jenazah di krematorium yang menggunakan panas pada suhu 1.110 C. Perlu waktu 8 jam untuk membakar jenazah di situ. Itupun, bekas yang ditinggalkan tidak seperti pada peristiwa SHC. 

SHC adalah fenomena yang tidak secara langsung berkaitan dengan pyrokinesis, tetapi kesimpulan logis yang didapat dan telah ditarik diantara keduanya adalah jika seseorang tiba-tiba terbakar tanpa alasan yang dapat dipahami tentu saja dapat menjadi target pyrokinetic, jika seseorang mengandaikan adanya semacam itu. Teori-teori lain di sekitar keduanya, SHC dan praktisi pyrokinesis yang berjuang untuk mengendalikan kemampuan mereka dan secara tidak sengaja mengubahnya pada diri mereka sendiri, sehingga terjadilah SHC. 
Willy Brough (12) dari Turlock, Kalifornia, misalnya, diduga mampu menyalakan api hanya dengan memandangnya. Akibatnya, ia harus menerima saja ketika diusir keluarganya karena dianggap kerasukan roh jahat.Untunglah, seorang petani yang tinggal dekat rumahnya mau memungut bocah itu dan kembali menyekolahkannya. Namun sayang, di sekolah baru ini ia hanya bertahan 1 hari. Karena hanya dalam sehari itu, lima ruang kelas dilalap api yang bersumber dari sorot matanya.

Contoh lainnya adalah Benedetto Supino dari Formia, dekat Roma, yang selanjutnya mejadi perhatian masyarakatnya. Bermula pada tahun 1982, ketika buku komik yang dibacanya di ruang tunggu dokter gigi tiba-tiba menyala. Sejak itu, ia dan keluarganya dikejutkan oleh beberapa kebakaran. Meja-kursi dan bermacam-macam barang lainnya terbakar setiap kali Benedetto melewatinya, termasuk juga seprai tempat tidurnya, atau barang-barang yang dipegangnya, terutama buku. Demikian pula dengan barang yang dipandangnya dengan serius, seperti yang pernah terjadi pada benda plastik yang dipegang pamannya. 

Kemampuan itu membuat Benedetto merasa sangat malu, bahkan tertekan. Sementara para ilmuwan tidak mampu banyak membantunya. Profesor Mario Scuncio dari Pusat Kesehatan Sosial Tivoli misalnya, justruu memberikan diagnosis yang agak janggal dengan menilai kondisi kejiwaan anak laki-laki yang pendiam dan kutu buku itu sangat normal.Dr. Giovanni Ballesio, dekan jurusan pengobatan kesehatan dari Rome University, yang pernah menyelidiki kemungkinan ketidaknormalan pada orang yang memiliki kemampuan membangkitkan listrik tinggi pun tidak mampu menemukan penjelasan apa-apa di balik semua kebakaran itu. Benedetto hanya menyandarkan harapannya pada parapsikolog Demetrio Croce yang mencoba mengajarkan bagaimana mengontrol kemampuannya itu.
Nasib mengenaskan lain dialami Jennie Bramwell yang yatim piatu. Hanya dalam beberapa minggu setelah diadopsi, di rumah Dawson, keluarga angkatnya di Thorah Island, Ontario. Telah terjadi berpuluh kali kebakaran kecil. Api yang menjilat langit-langit, dinding, perabotan, handuk, bahkan kucing kesayangan keluarga, terjadi spontan saat Jennie ada di dekatnya. Jennie pun dikembalikan ke rumah yatim piatu.
Kemampuan seperti juga dikembangkan teratur oleh para biksu Tibet bahkan hal ini diujikan dalam proses inisiasi mereka, dengan membungkus diri dalam lembaran kain dan kertas basah, dan menghabiskan malam di pegunungan yang dingin, duduk di salju. Di pagi hari, jika mereka lulus ujian, kertas dan kain akan mengering dan beberapa salju yang menyentuh tulang kaki di sekitar biarawan akan meleleh. 

Tekhnik mereka ini disebut memperluas sushumna . Sushumna adalah jalur dari perjalanan kundalini hingga tulang belakang. Memperluas sushumna digunakan untuk meningkatkan suhu tubuh dan membuat panas. Kemampuan ini juga dapat diterapkan untuk pyrokinesis (mengatur benda-benda hingga dapat terbakar dengan kekuatan pikiran).
sumber

Sabtu, 08 Maret 2014

10 Mata Uang Tertua di Indonesia


1. Uang Syailendra (850 M)
Mata uang Indonesia dicetak pertama kali sekitar tahun 850/860 Masehi, yaitu pada masa kerajaan Mataram Syailendra yang berpusat di Jawa Tengah. Koin-koin tersebut dicetak dalam dua jenis bahan emas dan perak, mempunyai berat yang sama, dan mempunyai beberapa nominal :
* Masa (Ma), berat 2.40 gram; sama dengan 2 Atak atau 4 Kupang
* Atak, berat 1.20 gram; sama dengan ½ Masa, atau 2 Kupang


* Kupang (Ku), berat 0.60 gram; sama dengan ¼ Masa atau ½ Atak

Sebenarnya masih ada satuan yang lebih kecil lagi, yaitu ½ Kupang (0.30 gram) dan 1 Saga (0,119 gram).
Koin emas zaman Syailendra berbentuk kecil seperti kotak, dimana koin dengan satuan terbesar (Masa) berukuran 6 x 6/7 mm saja. Pada bagian depannya terdapat huruf Devanagari “Ta”. Di belakangnya terdapat incuse (lekukan ke dalam) yang dibagi dalam dua bagian, masing-masing terdapat semacam bulatan. Dalam bahasa numismatik, pola ini dinamakan “Sesame Seed”.
Sedangkan koin perak Masa mempunyai diameter antara 9-10 mm. Pada bagian muka dicetak huruf Devanagari “Ma” (singkatan dari Masa), dan di bagian belakangnya terdapat incuse dengan pola “Bunga Cendana”.

2. Uang Krishnala, Kerajaan Jenggala (1042-1130 M)
Pada zaman Daha dan Jenggala, uang-uang emas dan perak tetap dicetak dengan berat standar, walaupun mengalami proses perubahan bentuk dan desainnya. Koin emas yang semula berbentuk kotak berubah desain menjadi bundar, sedangkan koin peraknya mempunyai desain berbentuk cembung, dengan diameter antara 13-14 mm.
Pada waktu itu uang kepeng Cina datang begitu besar, sehingga saking banyaknya jumlah yang beredar, akhirnya dipakai secara “resmi” sebagai alat pembayaran, menggantikan secara total fungsi dari mata uang lokal emas dan perak.3. Uang "Ma", (Abad ke-12)
Mata uang Jawa dari emas dan perak yang ditemukan kembali, termasuk di situs kota Majapahit, kebanyakan berupa uang “Ma”, (singkatan dari māsa) dalam huruf Nagari atau Siddham, kadang kala dalam huruf Jawa Kuno. Di samping itu beredar juga mata uang emas dan perak dengan satuan tahil, yang ditemukan kembali berupa uang emas dengan tulisan ta dalam huruf Nagari. Kedua jenis mata uang tersebut memiliki berat yang sama, yaitu antara 2,4 – 2,5 gram.
Selain itu masih ada beberapa mata uang emas dan perak berbentuk segiempat, ½ atau ¼ lingkaran, trapesium, segitiga, bahkan tak beraturan sama sekali. Uang ini terkesan dibuat apa adanya, berupa potongan-potongan logam kasar; yang dipentingkan di sini adalah sekedar cap yang menunjukkan benda itu dapat digunakan sebagai alat tukar. Tanda tera atau cap pada uang-uang tersebut berupa gambar sebuah jambangan dan tiga tangkai tumbuhan atau kuncup bunga (teratai?) dalam bidang lingkaran atau segiempat. Jika dikaitkan dengan kronik Cina dari zaman Dinasti Song (960 – 1279) yang memberitakan bahwa di Jawa orang menggunakan potongan-potongan emas dan perak sebagai mata uang, mungkin itulah yang dimaksud.

4. Uang Gobog Wayang, Kerajaan Majapahit (Abad k-13)
pada zaman Majapahit ini dikenal koin-koin yang disebut “Gobog Wayang”, dimana untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Thomas Raffles, dalam bukunya The History of Java. Bentuknya bulat dengan lubang tengah karena pengaruh dari koin cash dari Cina, ataupun koin-koin serupa yang berasal dari Cina atau Jepang. Koin gobog wayang adalah asli buatan lokal, namun tidak digunakan sebagai alat tukar. Sebenarnya koin-koin ini digunakan untuk persembahan di kuil-kuil seperti yang dilakukan di Cina ataupun di Jepang sehingga disebut sebagai koin-koin kuil. Setelah redup dan runtuhnya kerajaan Majapahit di Jawa Timur (1528), Banten di Jawa bagian barat muncul sebagai kota dagang yang semakin ramai.
5. Uang Dirham, Kerajaan Samudra Pasai (1297 M)
Mata uang emas dari Kerajaan Samudra Pasai untuk pertama kalinya dicetak oleh Sultan Muhammad yang berkuasa sekitar 1297-1326. Mata uangnya disebut Dirham atau Mas, dan mempunyai standar berat 0,60 gram (berat standar Kupang). Namun ada juga koin-koin Dirham Pasai yang sangat kecil dengan berat hanya 0,30 gram (1/2 Kupang atau 3 Saga). Uang Mas Pasai mempunyai diameter 10–11 mm, sedangkan yang setengah Mas berdiameter 6 mm. Pada hampir semua koinnya ditulis nama Sultan dengan gelar “Malik az-Zahir” atau “Malik at-Tahir”.
6. Uang Kampua, Kerajaan Buton (Abad ke-14)
Uang yang sangat unik,yang dinamakan Kampua dengan bahan kain tenun ini merupakan satu-satunya yang pernah beredar di Indonesia. Menurut cerita rakyat Buton, Kampua pertamakali diperkenalkan oleh Bulawambona,yaitu Ratu kerajaan Buton yang kedua,yang memerintaha sekitar abad XIV. Setelah ratu meninggal,lalu diadakan suatu “pasar” sebagai tanda peringatan atas jasa-jasanya bagi kerajaan Buton. Pada pasar tersebut orang yang berjualan engambil tempat dengan mengelilingi makam Ratu Bulawambona. Setelah selesai berjualan,para pedagang memberikan suatu upetiyang ditaruh diatas makam tersebut,yang nantinya akan masuk ke kas kerajaan. Cara berjualan ini akhirnya menjadi suatu tradisi bagi masyarakat Buton,bahkan sampai dengan tahun 1940.
7. Uang Kasha Banten, Kesultanan Banten (Abad ke-15)
Mata-uang dari Kesultanan banten pertama kali dibuat sekitar 1550-1596 Masehi. Bentuk koin Banten mengambil pola dari koin cash Cina yaitu dengan lubang di tengah, dengan ciri khasnya 6 segi pada lubang tengahnya (heksagonal). Inskripsi pada bagian muka pada mulanya dalam bahasa Jawa: “Pangeran Ratu”. Namun setelah mengakarnya agama Islam di Banten, inskripsi diganti dalam bahasa Arab, “Pangeran Ratu Ing Banten”. Terdapat beberapa jenis mata-uang lainnya yang dicetak oleh Sultan-sultan Banten, baik dari tembaga ataupun dari timah, seperti yang ditemukan pada akhir-akhir ini.
8. Uang Jinggara, Kerajaan Gowa (Abad ke-16)
Di daerah Sulawesi, yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, berdiri kerajaan Gowa dan Buton. Kerajaan Gowa pernah mengedarkan mata uang dan emas yang disebut jingara, salah satunya dikeluarkan atas nama Sultan Hasanuddin, raja Gowa yang memerintah dalam tahun 1653-1669. Di samping itu beredar juga uang dan bahan campuran timah dan tembaga, disebut kupa.
9. Uang Picis, Kesultanan Cirebon (1710 M)
Sultan yang memerintah kerajaan Cirebon pernah mengedarkan mata uang yang pembuatannya dipercayakan kepada seorang Cina. Uang timah yang amat tipis dan mudah pecah ini berlubang segi empat atau bundar di tengahnya, disebut picis, dibuat sekitar abad ke-17. Sekeliling lubang ada tulisan Cina atau tulisan berhuruf Latin berbunyi CHERIBON.
10. Uang Real Batu, Kesultanan Sumenep (1730 M)
Kerajaan Sumenep di Madura mengedarkan mata uang yang berasal dari uang-uang asing yang kemudian diberi cap bertulisan Arab berbunyi ‘sumanap’ sebagai tanda pengesahan. Uang kerajaan Sumenep yang berasal dari uang Spanyol disebut juga real batu karena bentuknya yang tidak beraturan. Dulunya uang perak ini banyak beredar di Mexico yang kemudian beredar juga di Filipina (jajahan Spanyol). Di negeri asalnya uang mi bernilai 8 Reales. Selain uang real Mexico, kerajaan Sumenep juga memanfaatkan uang gulden Belanda dan uang thaler Austria.

sumber

Jumat, 07 Maret 2014

Guru Agama Ini Keluarkan Jin Sambil Remas Dada Siswi



TANJUNGPINANG -- Perilaku As (45) seorang guru agama di SMA dan dosen di kampus UMRAH tidak patut ditiru. Sebagai guru, dia diduga melakukan pencabulan terhadap dua siswinya dengan modus mengeluarkan jin yang berada dalam tubuh dua korban tersebut.

Adalah Mr (17) dan Mw (17) dua siswi SMA di Tanjungpinang tidak terima dengan perlakuan As yang mengaku sebagai guru agama bisa mengeluarkan jin dari dalam tubuh dua siswi tersebut. Kedua siswi itu terkena tipu daya As.  Dua siswi ini pun melaporkan As ke Polres Tanjungpinang. Selang sehari, As pun ditangkap polisi, Minggu (10/3/2013).

Kejadian ini bermula ketika As mendapatkan informasi bahwa beberapa anak didiknya sudah tidak virgin lagi, termasuk dua orang korban tersebut. Informasi yang ia dapat membuat pikirannya melayang dan ingin merasakannya.  As mengaku kepada para korbannya bahwa ia mengusai ilmu gaib dan bisa mengeluarkan jin yang ada di dalam tubuh kedua anak didiknya.l

Para siswi pun percaya, ketika As mengatakan bahwa di tubuh mereka ada jin jahat yang ikut bersamanya. Kedua korban merasa penasaran, mereka ingin mengeluarkan jin dari dalam tubuh mereka seperti yang diceritakan guru agamanya. Sehingga Sabtu (23/2/2013) lalu, Mw menelpon As, dan mengatakan bahwa beberapa bagian tubuhnya terasa sakit, dan ia memiliki rasa takut yang berlebihan.

Kebetulan saat itu, As sedang mengikuti seminar di Hotel Plaza, Bintan Plaza, Tanjungpinang. As mengajak mereka ke sana dan disanalah As melakukan perbuatan tidak senonoh kepada kedua muridnya.

Kapolres Tanjungpinang AKBP Patar Gunawan melalui Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Memo Ardian mengatakan, di hotel itu tersangka berpura-pura menerawang korbannya. "Setelah menerawang, As memandikan kedua anak didiknya, dia beralasan dengan cara  itu jinnya bisa keluar," ucap Memo.

Ketika itulah, As bertinjauan mengobok-obok vital para siswinya. Tak segan- segan, As meremas-remas dada korban dengan alasan jin yang ada di dalam tubuh mereka bersarang di sana. Ia memandikan anak muridnya satu persatu di dalam kamar hotel tempat ia menginap saat melakukan seminar.

Usai Mr dimandikan selanjutnya Mw. Guru tersebut melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya terhadap korban pertama. "Dengan tangan memandikan dan meremas-remas kemaluan mereka, dengan alasan mengeluarkan jin dari tubuh mereka," lanjut Memo.

Kejadian ini terungkap ketika korban tidak merasakan perubahan apa-apa, dan mereka saling bercerita pengalaman saat dimandikan As. Saat itulah mereka baru sadar bahwa mereka telah dicabuli oleh guru agamanya. Hal tersebut lantas dilaporkan kepada guru BP yang ada di sekolah.

Mendengar kejadian tersebut, lantas guru BP menyarankan mereka untuk membuat laporan ke polisi. Saat ini, guru tersebut tengah melakukan pemiriksaan di Polres Tanjungpinang.