Rabu, 12 Maret 2014

Pasar jodoh

6 Nov 2013

 Shanghai punya pasar jodoh buat para jomblo
Iklan jodoh di Taman Rakyat Shanghai. dailymail.co.uk
 
Merdeka.com - Melihat anak-anak mereka hidup mapan dan memulai sebuah keluarga sendiri adalah keinginan setiap orangtua di seluruh dunia. Namun, meski kebanyakan orang tahu para orangtua hanya bisa mengomeli anak-anak mereka, tapi para ibu dan ayah di Kota Shanghai, China, memiliki pendekatan terbilang unik agar anak mereka dapat menemukan pasangannya.

Para orangtua dan keluarga di Shanghai yang masih memiliki putra atau putri belum menikah telah menggunakan sistem perjodohan dengan cara mereka sendiri berusaha menemukan pasangan yang cocok bagi anak mereka di pasar jodoh, yang biasa digelar di Taman Rakyat di Shanghai, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Rabu (6/11).

Meski jumlah kaum pria jauh lebih banyak dari perempuan di seantero Negeri Tirai Bambu itu, namun keadaan di Shanghai justru sebaliknya.
Makcomblang profesional biasanya meminta bayaran hingga jutaan rupiah kepada para orangtua sudah putus asa dalam upayanya untuk menemukan seseorang ingin melamar putri mereka yang belum menikah.
Saban Sabtu dan Minggu sore, sekumpulan orangtua menuju Taman Rakyat untuk membaca dengan teliti ratusan iklan jodoh yang ditinggalkan begitu saja di sana.

Song Li, yang mendirikan sebuah layanan kencan online, mengatakan kepada CNN bahwa, tidak seperti kebanyakan warga China lainnya, ada hampir tiga kali lebih banyak perempuan yang mencari suami atau pacar di Shanghai.
Oleh karena itu, dia mengenakan biaya sekitar Rp 5,5 juta atau lebih bagi perempuan ingin bergabung dengan layanannya. Tetapi kaum pria dapat bergabung secara gratis. "Ada kekurangan kaum lelaki memiliki keunggulan," kata dia.

Sebagian orangtua di taman itu bahkan mengakui anak-anak mereka sebetulnya tidak tahu kalau mereka telah diiklankan di Pojok Kencan.
Pasar jodoh itu, yang dibangun pada 2004, memiliki sebuah area khusus di Taman Rakyat bagi para orangtua dari anak-anak mereka yang tinggal di luar negeri.
Seorang ibu tidak disebutkan namanya mengatakan dia pergi ke pasar jodoh itu untuk mencari pasangan bagi putrinya sudah berusia 36 tahun yang kini tinggal di Kota Toronto, Kanada.

Dia mengatakan kepada CNN dirinya ingin menemukan seorang yang toleran, berpikiran terbuka, dan memiliki pekerjaan yang stabil untuk putrinya itu.
"Saya tidak bisa memberitahu nama saya kepada Anda karena putri saya tidak tahu saya melakukan ini, dan saya tidak ingin dia mengetahuinya," ujad dia.
Untuk menempatakn iklan kecil yang tergantung di tali Taman Rakyat membutuhkan biaya sekitar Rp 36 ribu dan akan diperlihatkan selama lima bulan.

Sementara itu, jika ada orang yang ingin mengetahui nomor telepon seseorang yang ada di iklan itu, maka orang itu harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp 183 ribu.
Profil yang diisi di kertas itu terdiri dari beberapa data, seperti tinggi badan, gaji, usia, pekerjaan, pendidikan, kota asal, dan kadang-kadang lebih detail tentang nilai-nilai keluarga dan kepribadian mereka.
Sekarang, ada lebih dari 20 juta pria di bawah umur 30 tahun daripada wanita dengan usia yang sama, dan ketidakseimbangan gender ini terus meluas.

0 komentar:

Posting Komentar